Lompat ke isi utama

Berita

Bawaslu Kabupaten Madiun Ajak Siswa SMK Ma’arif Dolopo Perkuat Demokrasi Melalui Pengawasan Partisipatif

Humas Bawaslu Kabupaten Madiun

Madiun, 30 September 2025 – Puluhan siswa SMK Ma’arif Dolopo antusias mengikuti kegiatan Sosialisasi Pendidikan Demokrasi dan Pengawasan Partisipatif yang digelar oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Madiun, Selasa (30/9).

Acara yang berlangsung di aula sekolah tersebut dibuka oleh Akhorin Siswanto, S.T., Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia, Organisasi, Pendidikan dan Pelatihan. Dalam pengantarnya, Akhorin menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk pendidikan politik bagi generasi muda agar lebih memahami makna demokrasi dan pentingnya peran mereka dalam proses pemilu.

“Melalui pendidikan demokrasi, kita ingin menumbuhkan sikap kritis dan partisipatif di kalangan pelajar. Mereka perlu paham bahwa demokrasi adalah kekuasaan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat,” ujar Akhorin, Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia, Organisasi, Pendidikan dan Pelatihan.

Sementara itu, Teja Rasa Adhi W., Koordinator Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kabupaten Madiun, dalam materinya menegaskan bahwa demokrasi memiliki prinsip-prinsip utama berupa kebebasan, kesetaraan, dan partisipasi. Ia juga menjelaskan bahwa pemilu merupakan sarana utama kedaulatan rakyat yang harus dijalankan berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil (Luber dan Jurdil).

“Pemilu adalah perwujudan kedaulatan rakyat. Melalui pemilu, rakyat berperan langsung menentukan arah pemerintahan. Karena itu, setiap warga negara termasuk rekan-rekan pelajar yang memiliki hak pilih juga punya tanggung jawab untuk menjaga kejujuran dan keadilan pemilu,” jelas Teja, Koordinator Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kabupaten Madiun.

Lebih lanjut, Teja menekankan pentingnya peran Bawaslu sebagai lembaga penyelenggara pemilu yang bertugas mengawasi seluruh tahapan pemilu, mencegah dan menindak pelanggaran, serta mendorong partisipasi masyarakat.

“Bawaslu tidak bisa bekerja sendiri. Demokrasi akan kuat jika generasi muda ikut peduli dan berperan aktif dalam pengawasan partisipatif,” imbuhnya.

Dalam sesi tanya jawab yang dipandu oleh Dinar Arimbi, S.H. selaku moderator, para siswa terlihat antusias menanyakan berbagai hal seputar pengawasan pemilu, politik uang, dan pentingnya menjaga hak pilih. Teja pun mengajak para peserta agar tidak bersikap apatis terhadap politik dan mulai melatih diri menjadi pemilih yang cerdas.

“Partisipasi pemilih muda sangat penting. Laporkan diri kepada penyelenggara pemilu jika sudah memiliki hak pilih, tolak politik uang, dan gunakan hak pilih dengan bijak,” pesan Teja, Koordinator Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kabupaten Madiun. 

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Qoirul Anam, Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Kabupaten Madiun dan staf lainnya. Ia mengapresiasi antusiasme peserta dan berharap kegiatan serupa dapat digelar di lebih banyak sekolah di wilayah Kabupaten Madiun.

Menurut Qoirul,  Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Kabupaten Madiun melalui kegiatan semacam ini, siswa tidak hanya memahami teori demokrasi, tetapi juga belajar bagaimana berperan aktif dalam menjaga integritas pemilu di lingkungannya.

Menutup kegiatan, Bawaslu Kabupaten Madiun mengingatkan kembali pesan utama dari sosialisasi tersebut: demokrasi hanya akan kokoh jika generasi muda berperan aktif dan bertanggung jawab dalam kehidupan politik.

“Demokrasi akan kuat jika generasi muda peduli dan berperan aktif dalam berpartisipasi,” demikian pesan yang menjadi penutup kegiatan

Penulis: Humas Bawaslu Kab Madiun