Bawaslu Kabupaten Madiun Ikuti Peer Learning Vol.7 Bahas Eksistensi dan Hubungan Kelembagaan
|
Madiun, 6 Oktober 2025 — Upaya memperkuat citra dan eksistensi kelembagaan terus dilakukan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) di seluruh tingkatan. Melalui kegiatan Peer Learning Penguatan Kelembagaan Volume 7 bertema “Hubungan dan Eksistensi Lembaga”, Bawaslu Provinsi Jawa Timur mendorong peningkatan kolaborasi antarinstansi dan komunikasi publik yang efektif. Kegiatan ini digelar secara daring dan diikuti oleh seluruh jajaran Bawaslu kabupaten/kota, termasuk Bawaslu Kabupaten Madiun pada Senin, (06/10).
Dalam sambutan pembuka, Anggota Bawaslu Jawa Timur, Rusmifahrizal Rustam, menegaskan bahwa menjaga hubungan kelembagaan yang harmonis menjadi kunci keberlanjutan fungsi pengawasan pemilu. Ia menekankan pentingnya sinergi antara Bawaslu dengan berbagai pihak eksternal, baik pemerintah daerah, akademisi, maupun masyarakat sipil, untuk memperkuat posisi lembaga pengawas dalam menjaga kualitas demokrasi. “Eksistensi lembaga tidak hanya ditentukan oleh aturan, tetapi oleh seberapa kuat hubungan dan kepercayaan yang dibangun dengan publik,” ujarnya.
Rusmifahrizal juga mendorong setiap tingkatan Bawaslu agar berperan aktif dalam menyusun regulasi dan strategi komunikasi yang mampu memperkuat transparansi menjelang penetapan Undang-Undang Pemilu yang baru. Dengan kolaborasi yang solid dan penguatan kelembagaan yang berkelanjutan, ia berharap Bawaslu mampu menjadi garda terdepan dalam mewujudkan pemilu yang bersih dan berintegritas.
Sementara itu, Anggota Bawaslu Jawa Timur, Eka Rahmawati, menyoroti pentingnya membangun citra positif lembaga pengawas melalui peningkatan kepercayaan publik. Menurutnya, Bawaslu perlu hadir di tengah masyarakat tidak hanya sebagai pengawas, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam pendidikan politik. “Citra positif akan terbentuk ketika masyarakat mengenal Bawaslu sebagai lembaga yang terbuka, profesional, dan dapat dipercaya,” ungkapnya.
Sebagai studi kasus, Ketua Bawaslu Kabupaten Ngawi, Yohanes Pradana, memaparkan keberhasilan daerahnya menjalankan Pilot Project bertema hubungan dan eksistensi lembaga. Program seperti Bawaslu Goes to Campus dan Bawaslu Goes to School disebut efektif untuk mendekatkan Bawaslu kepada masyarakat, khususnya kalangan muda. “Kami ingin memastikan pengawasan tidak berhenti di ruang formal, tetapi juga hidup di ruang publik,” jelasnya. Melalui survei dan kuisioner yang dilakukan, Bawaslu Ngawi mengukur tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaganya, yang hasilnya menjadi bahan evaluasi pengembangan strategi pengawasan berikutnya.
Partisipasi Bawaslu Kabupaten Madiun dalam kegiatan ini menunjukkan komitmen untuk terus memperkuat hubungan kelembagaan sekaligus memperluas jangkauan edukasi publik. Melalui forum Peer Learning ini, Bawaslu Madiun bertekad membangun komunikasi yang lebih efektif dengan masyarakat dan menjadi lembaga yang tidak hanya mengawasi, tetapi juga mengedukasi.
Kegiatan ini menjadi bagian dari program berkelanjutan Bawaslu Jawa Timur dalam meningkatkan kapasitas kelembagaan, memperluas kolaborasi, serta memperkuat posisi Bawaslu sebagai pilar utama pengawasan demokrasi di Indonesia.
Penulis: Humas Bawaslu Kabupaten Madiun