Bupati Kabupaten Madiun Paparkan Empat Pilar Bawaslu untuk Wujudkan Demokrasi Bermartabat
|
Madiun, 30 Oktober 2025 — Bupati Kabupaten Madiun, H. Hari Wuryanto, S.H., M.Ak., menegaskan pentingnya sinergi antara Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dengan organisasi keagamaan serta berbagai stakeholder dalam menciptakan pemilu yang berintegritas dan bermartabat. Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan bertajuk “Penguatan Kelembagaan Bawaslu melalui Kerjasama Strategis dengan Organisasi Keagamaan dan Stakeholder di Kabupaten Madiun” yang digelar di Aston Hotel Madiun, Kamis, (30/10).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh berbagai mitra strategis Bawaslu Kabupaten Madiun, mulai dari unsur Forkopimda, KPU, organisasi masyarakat, tokoh agama, hingga pelajar.
Setelah mengawali sambutannya dengan pantun jenaka, Bupati Hari Wuryanto menegaskan bahwa Bawaslu memiliki amanah besar menjaga martabat demokrasi bangsa. Ia menilai tugas Bawaslu tidak hanya menindak pelanggaran, tetapi yang lebih penting adalah mencegah terjadinya pelanggaran sejak dini.
“Bawaslu bukan sekadar menindak pelanggaran, tetapi yang utama adalah mencegah sejak awal. Penguatan kelembagaan bukan hanya soal sumber daya, tapi juga soal mentalitas, integritas, dan netralitas,” tegas Hari Wuryanto.
Bupati Hari juga memaparkan empat pilar utama penguatan kelembagaan Bawaslu, yakni:
- Meningkatkan efektivitas pengawasan dengan sistem yang lebih komprehensif;
- Memperkuat integritas dan akuntabilitas seluruh jajaran Bawaslu;
- Mendorong partisipasi publik agar masyarakat ikut aktif mengawasi jalannya pemilu; dan
- Meningkatkan kapasitas internal Bawaslu melalui kegiatan pembinaan dan evaluasi berkelanjutan.
Lebih lanjut, Bupati menekankan bahwa sinergi dan harmonisasi antar lembaga adalah kunci utama keberhasilan pengawasan pemilu. Menurutnya, tanpa gotong royong dan kemitraan yang kuat dengan pemerintah daerah, KPU, organisasi masyarakat, serta media, pengawasan pemilu tidak akan berjalan maksimal.
“Kekuatan sinergitas dan harmonisasi sangat dibutuhkan. Tanpa kebersamaan, pengawasan pemilu tidak akan optimal,” ujarnya.
Beliau juga menilai langkah Bawaslu Kabupaten Madiun mengundang organisasi keagamaan dan stakeholder merupakan keputusan tepat karena lembaga-lembaga tersebut memiliki jaringan dan pengaruh yang luas di masyarakat. Dengan kolaborasi ini, pesan tentang integritas pemilu dapat lebih mudah tersampaikan hingga ke akar rumput.
Dalam kesempatan itu, Bupati Hari menggarisbawahi tiga fokus utama kemitraan strategis Bawaslu, yaitu:
- Penyebaran nilai integritas pemilu – menanamkan kejujuran, transparansi, dan akuntabilitas dalam setiap tahapan pemilu;
- Edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pemilu yang bersih dan berintegritas;
- Partisipasi pengawasan masyarakat – mengajak masyarakat berperan aktif namun tetap menjunjung tinggi nilai gotong royong dan etika demokrasi.
Bupati juga mengaitkan semangat penguatan kelembagaan Bawaslu dengan visi Kabupaten Madiun “BERSAHAJA” (Bersih, Sehat, Sejahtera). Lebih lanjut dipaparkan bahwa pemerintahan yang bersih dan masyarakat yang sejahtera hanya dapat terwujud melalui tata kelola yang berintegritas, kolaboratif, dan terbuka.
“Keterbatasan bukan penghalang, tetapi tantangan yang memicu kreativitas dan kolaborasi. Bila masyarakat sejahtera, kerja Bawaslu akan semakin ringan,” tandasnya.
Acara ditutup dengan pantun penyejuk suasana yang disampaikan langsung oleh Bupati:
“Burung perkutut hinggap di dahan, bernyanyi riang di pagi hari.
Sinergi Bawaslu dan organisasi keagamaan, wujudkan pemilu damai penuh harmoni.”
Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Madiun berharap sinergi yang terbangun antara Bawaslu dan seluruh elemen masyarakat dapat menjadi pondasi kuat dalam mewujudkan pemilu yang demokratis, damai, dan berkualitas.
Penulis: Humas Bawaslu Kabupaten Madiun