Penutupan Program Penguatan Kelembagaan Bawaslu Jatim, Bawaslu Kabupaten Madiun Hadir Perkuat Sinergi

Surabaya, 20 November 2025 — Ketua Bawaslu Kabupaten Madiun, drh. Slamet Widodo, didampingi Kepala Sekretariat Ambang Prastyo Utomo, turut hadir dalam penutupan rangkaian Penguatan Kelembagaan Bawaslu Jawa Timur di Surabaya pada Kamis, (20/11). Kehadiran perwakilan Bawaslu Madiun ini menjadi bagian penting dari konsolidasi pengawasan pemilu di tingkat daerah, sekaligus mempertegas keseriusan Bawaslu Kabupaten Madiun dalam mengikuti proses peningkatan kapasitas yang telah berlangsung sejak 19 Agustus 2025.

Keduanya bergabung bersama para ketua Bawaslu kabupaten/kota se-Jawa Timur dalam forum strategis tersebut, yang menandai berakhirnya rangkaian 40 sesi penguatan kelembagaan yang dilaksanakan di 38 titik di seluruh provinsi. Partisipasi Bawaslu Kabupaten Madiun dalam kegiatan ini menunjukkan komitmen untuk terus memperkuat peran pengawasan di daerah melalui pembelajaran, evaluasi, dan penyelarasan strategi kelembagaan dengan kebijakan Bawaslu Jawa Timur.

Ketua Bawaslu Jawa Timur, A. Warits, dalam sambutannya menegaskan bahwa rangkaian panjang penguatan ini merupakan investasi kelembagaan untuk meningkatkan kapasitas pengawasan di seluruh tingkatan, baik provinsi maupun kabupaten/kota. Ia menekankan bahwa keberadaan pimpinan daerah dalam forum tersebut, termasuk dari Kabupaten Madiun, menjadi indikator penting keseriusan Bawaslu di tingkat lokal untuk terus memperbaiki tata kelola internal dan adaptif terhadap dinamika kepemiluan. “Kehadiran seluruh ketua Bawaslu kabupaten/kota, termasuk Madiun, menunjukkan komitmen bersama untuk memperkuat diri sebagai pengawas pemilu,” ungkapnya.

Warits menjelaskan bahwa penguatan kelembagaan terselenggara berkat dukungan penuh Komisi II DPR RI, yang memberikan ruang dialog dan fasilitasi terkait regulasi serta pengembangan tata kelola. Ia juga menekankan bahwa penguatan internal tidak berhenti dengan berakhirnya rangkaian kegiatan ini. Bawaslu Jatim akan terus memfokuskan pembenahan pada delapan bidang strategis, mulai dari manajemen internal, literasi demokrasi, pengolahan data, hingga modernisasi birokrasi.

Dalam kegiatan tersebut, Bawaslu Kabupaten Madiun turut memperkuat komitmennya terhadap agenda-agenda strategis itu, terutama mengingat meningkatnya tantangan seperti disinformasi, kampanye digital, polarisasi politik, serta penggunaan teknologi kecerdasan buatan. Forum ini menjadi kesempatan bagi Bawaslu Madiun untuk memperbarui perspektif pengawasan berbasis data dan meningkatkan kesiapan dalam menghadapi siklus pemilu berikutnya.

Warits juga menyoroti pentingnya pengembangan literasi politik berbasis pengalaman nyata pengawasan pemilu. Dengan kekayaan data yang dimiliki Bawaslu, ia menilai bahwa literasi berbasis catatan peristiwa pemilu dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat hingga tingkat daerah, termasuk Kabupaten Madiun. Langkah ini dianggap mampu mendorong pembentukan budaya politik yang lebih cerdas dan demokratis.

Di akhir kegiatan, Warits menegaskan bahwa penguatan kelembagaan bukanlah aktivitas sesaat, melainkan budaya kerja yang harus dijalankan secara konsisten di semua tingkatan. Komitmen tersebut kini juga diperkuat oleh Bawaslu Kabupaten Madiun melalui kehadirannya dalam forum strategis ini. “Penguatan kelembagaan adalah perjalanan jangka panjang. Konsistensi, integritas dan inovasi adalah kunci, dan itu harus dijalankan hingga tingkat kabupaten/kota,” ujarnya.

Keterlibatan Bawaslu Kabupaten Madiun dalam forum penutupan ini juga mempertegas perannya sebagai bagian dari garda pengawas pemilu di Jawa Timur yang siap menghadapi tantangan baru, sekaligus berkomitmen membangun pengawasan pemilu yang lebih kuat, adaptif, dan bermartabat di daerah.